David Villa makin melesat dan sepertinya tak terbendung setelah memenangi Golden Boot atau Sepatu Emas di Piala Eropa 2008. Usai mengantarkan Spanyol memenangi Piala Eropa, Villa melanjutkan sukses di kompetisi La Liga.Ketajamannya tak menurun. Bahkan ia mencapai performa terbaik. El Guaje membuktikan sebagai mesin gol yang andal bagi Valencia dengan mengoleksi 31 gol selama 41 kali penampilannya di berbagai kompetisi di musim 2008/09. Ini menjadi rekor baru di klub.
Sukses tersebut menjadikan Villa sebagai striker yang paling diburu. Ia disebut-sebut segera meninggalkan Mestalla. Saatnya bagi Villa untuk meraih trophy di liga domestik maupun kompetisi internasional. Apalagi, Valencia butuh dana segar untuk menutup utang yang makin membengkak.
Saat bursa transfer makin panas menjelang bergulirnya kompetisi musim 2009-10, Villa menjadi pemain rebutan. Tidak kurang Manchester United dan duo raksasa La Liga, Real Madrid serta Barcelona, yang memburunya.
Namun, United kemudian dicoret dari daftar tujuan Villa. Pasalnya, ia tak ingin meninggalkan Spanyol sebagai persiapan tampil di Piala Dunia 2010. Ini berarti, Madrid dan Barca yang bersaing untuk mendapatkan tanda tangannya.
Bahkan Madrid berani mengklaim sudah pasti mendapatkan Villa. Presiden klub Florentino Perezmemang tengah bersemangat mengoleksi pemain setelah mendapatkan Cristiano Ronaldo dan Kaka.
Kenyataannya tidak ada kepastian dari Madrid maupun Barca. Villa tetap bermain untuk Los Che dan ia melewatkan transfer besar.
Hebatnya, kegagalan itu tak mempengaruhi konsentrasi Villa. Ketajamannya sama sekali tak menurun. Bahkan striker yang mengidolakan Luis Enrique dan Quini ini sempat menjadi topskor La Liga saat mencetak 12 gol selama 13 laga pertama. Ia menenggelamkan Lionel Messi, Zlatan Ibrahimovic dan Cristiano Ronaldo.
Musim lalu, Villa tercatat sepuluh kali memberikan assists yang melengkapi torehan 28 gol di 45 pertandingan bersama Valencia. Sebuah prestasi yang cemerlang sehingga Barca tak segan merogoh kocek €40 juta saat merekrutnya.
Proses transfer yang cepat dan tak berbelit dibandingkan musim lalu yang berlarut-larut namun tidak ada kepastian. Menjelang Piala Dunia, striker berusia 28 ini sudah mengenakan kostum baru, Barca. Mendapat klub baru menjadikan Villa lebih mudah untuk fokus di Piala Dunia. Ia diprediksi menjadi topskor di Afrika Selatan menyusul kondisi Fernando Torres yang tak kunjung fit.
Sayangnya, pemilik nomor punggung tujuh di Barca ini tampil mengecewakan di laga perdana melawan Swiss. Villa gagal mencetak gol dan La Furia Roja kalah 1-0. Namun, Villa dan Spanyol berhasil bangkit di laga kedua melawan Honduras. Ia memborong dua gol sekaligus mengantarkan Spanyol menang 2-0. Pemain yang mengoleksi 107 gol bagi Valencia ini nyaris mencetak hat-trick bila penaltinya tidak gagal.
Villa kembali menunjukkan ketajamannya saat menghadapi Cili dengan mencetak satu gol dan memberi assist kepada Andres Iniesta. Ia tampil sebagai pahlawan Spanyol setelah menciptakan satu gol ke gawang Portugal dan menang 1-0 di babak 16 besar.
Striker yang di timnas mewarisi nomor punggung 7 dari Raul Gonzalez kembali menjadi bintang saat membobol gawang Paraguay di perempat-final. Gol itu menjadikan Spanyol menang 1-0 dan untuk pertama kalinya melaju ke semi-final Piala Dunia.
Torehan golnya terhenti di semi-final dan final. Meski demikian, ia berperan penting mengantarkan Spanyol menjadi juara dunia untuk pertama kalinya setelah di laga puncak mengalahkan Belanda 1-0 melalui gol Iniesta.
Villa meraih Silver Boot setelah mengoleksi lima gol dan satu assist. Dia termasuk salah satu dari dua striker pilihan FIFA All-Star Team of the Tournament.
Kini, ia sudah mengemas 43 gol bagi timnas. Villa tinggal menunggu waktu untuk melewati rekor Raul sebagai pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah timnas Spanyol. Pasalnya, ia hanya terpaut satu gol. Raul butuh sepuluh tahun untuk menembus gol ke-44. Sebaliknya, Villa yang baru lima tahun bermain untuk La Furia Roja sudah 43 kali membobol gawang lawan.
by : adham syafrizal pjt
Tidak ada komentar:
Posting Komentar